Kebijakan Strategis

Pembangunan perdagangan dan jasa diwujudkan melalui peningkatan usaha perdagangan dan jasa yang didukung oleh pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dengan menggali potensi perekonomian yang dimiliki Kabupaten Pakpak Bharat sesuai dengan mekanisme pasar yang berlandaskan persaingan sehat dan memperhatikan nilai-nilai keadilan serta kepentingan sosial, dan mengembangkan institusi pasar agar tercipta iklim usaha yang kondusif dan meningkatnya pendapatan asli daerah melalui pembinaan perdagangan dan perlindungan konsumen.

Pertumbuhan perekonomian suatu daerah salah satunya terlihat dari peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sektor perdagangan, hotel & restoran. PDRB Kabupaten Pakpak Bharat dari sektor perdagangan, hotel & restoran baik berdasarkan harga berlaku maupun berdasarkan harga konstan tahun 2000 mengalami peningkatan sebesar 20,95 % per tahun. Pada tahun 2005 mencapai Rp. 14.167,19 mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp. 17.134,87 pada tahun 2008.

Untuk mendorong pertumbuhan/perkembangan perdagangan dan jasa daerah, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat pada periode tahun 2005-2009 telah melaksanakan perbaikan dan pengembangan pasar. Capaian kinerja program ini adalah bertambahnya jumlah Pasar Tradisional pada tahun 2009 sebanyak 7 buah dibandingkan dengan tahun 2005 sebanyak 5 buah. Pasar tradisional tersebut terdapat di Salak, Sibande, Sukaramai, Singgabur, Kecupak, Nanjombal, dan Bandar Baru. Jumlah usaha perdagangan skala besar dan kecil yang tersebar di setiap kecamatan adalah 803 unit, tidak termasuk usaha perdagangan makanan dan minuman yang berjumlah 403 unit.

Secara lebih detail, kegiatan jasa dan perdagangan terus berkembang di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat dan menyebar di setiap wilayah kecamatan. Pusat-pusat jasa dan perdagangan yang baru tumbuh kemudian antara lain Siempat Rube, Mahala, dan Pagindar.

Perkembangan sektor jasa dan perdagangan di Kabupaten Pakpak Bharat terlihat cukup signifikan terutama pada pusat-pusat pertumbuhan di jalur jalan negara dan jalur jalan propinsi. Pada sepanjang jalur ini muncul banyak usaha perdagangan barang konsumsi seperti rumah makan, warung minuman, kedai sampah, galon kecil, wartel dan kios HP. Selain itu, pada jalur tersebut juga tumbuh kegiatan jasa seperti bengkel, doorsmeer, jahit, salon, dan bahkan jasa keuangan seperti bank atau BPR. Jumlah kegiatan jasa di wilayah Pakpak Bharat pada tahun 2009 adalah 225 unit.